Selain informasi harga beton cor K 255 kami juga coba ulas juga mengenai apa saja aplikasi serta penggunaan pada jenis mutu beton K225 dalam konstruksi bangunan
Mutu beton K225 merupakan salah satu beton berkualitas standar untuk konstruksi bangunan tingkat 2. Beton ini memiliki kuat tekan mencapai 225 kilogram per meter persegi. Kekuatan tersebut dipengaruhi oleh banyak hal seperti kualitas bahan, perbandingan bahan dan pengujian mutu beton. Penggunaan beton ini juga dapat dimanfaatkan dalam proses bekisting, pondasi, struktur dan lain sebagainya.
Penggunaan Mutu Beton K225
Setiap kualitas beton diperuntukkan pada konstruksi yang berbeda. Istilah K yang digunakan memiliki arti karakteristik dengan diikuti angka. Bilangan tersebut menunjukkan kekuatan beton setelah 28 hari atau kondisi beton kering total. Kualitas beton K225 merupakan mutu beton kelas menengah atau kelas II.
Kualitas beton tersebut memiliki persyaratan pengujian terhadap kekuatan beton secara kontinu. Selain itu, juga diperlukan pengawasan secara menyeluruh pada kualitas penyusunnya. Penerapan beton kelas II diperuntukkan pada pekerjaan-pekerjaan bersifat struktural umum. Pengaplikasian beton kelas ini membutuhkan tenaga ahli dan kemampuan yang cakap.
Tiap konstruksi beton mempunyai kualitas dan kekuatan yang berbeda. penggunaan mutu beton K225 diperlukan untuk pembangunan konstruksi secara khusus. beton jenis ini digunakan pada pekerjaan yang membutuhkan pembesian. Beberapa diantaranya pelat lantai bangunan bertingkat dan pengecoran jalan. Berikut penjelasan penerapannya:
Mutu Beton K225 Untuk Sloof
Konstruksi sloof merupakan jenis bangunan beton bertulangan didesain untuk jumlah pembesian dan luas penampang disesuaikan dengan muatan beban yang akan dipikul oleh sloof itu sendiri. Penentuan luas penampang memerlukan perhitungan teknis. Sloof terdiri atas beragam macam didasarkan konstruksinya terdiri atas 3 jenis, diantaranya, sloff bertulangan, sloof batu bata dan sloof kayu.
Penggunaan sloof bertulangan menggunakan kualitas beton K225. Pengaplikasiannya pada pondasi batu kali dalam pembangunan rumah maupun bangunan atau gedung tidak bertingkat. Perlengkapan kolom praktis dengan ukuran jarak dinding kurang 3 meter.
Sedangkan, ukuran lebar dan tingginya mencapaii 15/20 cm. Sloof batu bata terbuat dari susunan batu bata dengan cara pemasangan melintang dan pengikatan menggunakan adukan pasangan.
Konstruksi ini kurang baik bagi beban atau berat. Konstruksi sloof kayu digunakan pada rumah panggung atau bertingkat. Sloof dapat terbentuk sebagai balok pengapit. Penggunaan sloof untuk bangunan dijadikan sebagai pemikul beban dinding.
Hal ini membuat dinding dapat berdiri kuat dan tidak mengalami pergerakan akibat keretakan maupun pecah. Fungsi penggunaan sloof diantaranya sebagai pengikat pada kolom, penahan beban dinding, perata gaya beban dinding terutama pada pondasi dan balok penahan pada gaya reaksi tanah dari penyaluran gaya beban pondasi lajur.
Mutu Beton K225 Untuk Pondasi
Konstruksi pondasi merupakan bangunan strukutural yang terletak di bagian bawah bangunan dan terhubung secara langsung dengan tanah. Tidak hanya itu, pondasi juga dapat diartikan sebagai bagian dari konstruksi yang ada di bawah tanah sebagai pemikul beban.
Pondasi perlu perhitungan untuk memberikan jaminan kestabilan pada ukuran beratnya sendiri. Pada umumnya, pondasi dapat dibagi menjadi dua yaitu, pondasi dalam dan pondasi dangkal. Jenis pondasi dangkal dimanfaatkan apabila bangunan terletak di atas tidak terlalu besar. salah satu contohnya, rumah sederhana. Penggunaan pondasi dapat diaplikasikan pada bangunan umum.
Beberapa contoh pondasi dangkal diantaranya, pondasi lajur beton, pondasi strouspile dan pondasi tiang pancang. Sedangkan pondasi dalam merupakan pondasi yang digunakan untuk bangunan yang terletak di atas tanah lembek.
Pondasi ini digunakan pada bangunan dengan bentangan lebar dan bangunan bertingkat. Beberapa contoh pondasi dalam, meliputi, pondasi borpile, pondasi tiang pancang dan lain sebagainya.
Pondasi merupakan bagian dari bangunan yang memiliki peran penting. Hal ini dikarenakan kegunaannya sebagai penopang bangunan yang terletak di atasnya. Maka pembangunan pondasi perlu memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya:
- Kemampuan menahan muatan geser akibat muatan secara vertikal,
- kemampuan penyesuaian pada gerakan tanah tidak stabil,
- memiliki ketahanan terhadap cuaca yang berubah dan ketahanan terhadap pengaruh pada bahan kimia.
Struktur bawah bangunan pondasi terdiri dari pendukung pondasi dan pondasi. Fungsinya untuk menahan keseluruhan beban pada bangunan. Selain itu, diteruskan ke dalam tanah yang terletak di bawahnya. Sistem pondasi memiliki kemampuan untuk menjamin dan medukung beban di atasnya. Konstruksi seperti ini membutuhkan mutu beton K225 sebagai bahan materialnya.
Ulasan
Belum ada ulasan.